Tujuan penelitian ini adalah: menganalisis keterkaitan antar elemen-elemen dalam sistim agroindustry kelapa sawit dan menformulasikan solusi konflik antara inti-plasma dengan pendekatan sistem untuk memberikan jaminan keberhasilan dan keberlanjutan pengelolaan usaha. Obyek penelitian dilakukan di Kawasan Lintas Timur dalam wilayah Kabupaten OKI (Ogan Komering Hilir) Sumatera Selatan, obyek penelitian difokuskan pada kelembagaan inti-plasma perkebunan kelapa sawit dan pabrk pengolahan kelapa sawit.
Identifikasi masalah ditemukan 4 permasalah utama yakni:
-
Perusahaan inti lebih mendahulukan mengolah TBS (Tandan Buah Segar) yang dihasilkan kebun milik perusahaan ini, dalam kondisi seperti ini petani plasma dirugikan karena TBS-nya terpaksa menginap di kebun yang pada akhirnya menurunkan kualitas TBS yang berimplikasi terhadap harga TBS menjadi rendah.
-
Perusahaan inti pada saat membeli TBS dari petani plasma tidak melakukan pembayaran secara tunai (non cash and carry), akan tetapi pembayaran dilakukan satu bulan kemudian karena menunggu penetapan harga dari pemerintah.
-
Rendemen TBS (bahan baku CPO) yang berasal dari petani plasma pada prakteknya belum transparan dilakukan oleh perusahaan inti, akibatnya petani hanya menerima laporan jumlah produksi CPO (crude palm oil), keadaan demikian ini terjadi karena sampai saat ini Koperasi belum melakukan pengawasan terhadap penelolaan rendemen.
-
Ketidak setaraan pengetahuan dan informasi pasar antara perusahaan inti dengan petani plasma, sering terjadi pada saat pembelian TBS, perusahaan inti membeli TBS dari petani plasma dengan harga lokal (rupiah), sedangkan peruasahaan inti
menjual CPO dengan harga $ (US Dollar), hal ini terjadi karena perusahaan inti mempunyai akses pasar ekspor, sedangkan petani tidak pernah mengetahui harga CPO di pasar luar negeri, terjadilah disparasi harga, kondisi ini merugikan pihak petani plasma.
Solusi pemecahan masalah yang diusulkan adalah dengan pendekatan sistem terhadap kelembagaan pengelolaan perkebunan dan industri pengolahan TBS (PPKS) untuk mendapatkan maximize mutual benefit (saling menguntungkan maksimal) antara perusahaan inti dengan petani plasma
sumber : https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/399